Lalu Muhammad Zohri mengeluhkan pemakaian Stadion Madya yang masih berbagi dengan kegiatan lain seperti konser dan sepakbola. Jika terus dibiarkan, atletik dipastikan tak akan pernah maju.
Hal itu disampaikan sprinter andalan Indonesia Zohri setibanya di Tanah Air, seusai mengikuti Olimpiade Paris 2024. Selain kendala di lintasan perlombaan, halangan lain yang paling kentara ialah persiapan menuju Olimpiade yang tak maksimal.
Kondisi itu terjadi karena Stadion Madya, yang seharusnya digunakan dirinya untuk latihan persiapan menuju Olimpiade, terpaksa dibagi pemakaiannya dengan kegiatan lain.
“Kalau halangan sebelum persiapan Olimpiade ada. Mungkin media-media ke Stadion Madya sebelum Olimpiade, saya saja numpang latihan di Ragunan bersama anak-anak DKI. Itu yang menjadi kendala pertama. Makanya latihannya tak maksimal juga,” kata Zohri kepada pewarta.
Baca juga: Lalu Zohri: Maaf, tapi Jujur Saya Sudah Maksimal |
Padahal, kata Zohri, jika ingin digunakan seharusnya kegiatan di luar itulah yang menyesuaikan waktunya, agar tak mengganggu persiapan atletik. Tapi yang terjadi justru atletik sebagai cabor prioritas di lapangan tersebut justru tak mendapat tempat.
“Itu juga sih yang menjadi salah satu yang bikin lemah mental. Ini kan kejuaraan luar biasa besar banget tapi persiapan saja susah. Seharusnya dengan adanya Olimpiade ini bisa dipahami lah. Lapangan bisa dipakai,” tuturnya.
Zohri lantas berharap kondisi tersebut dapat dicari solusinya oleh stakeholder terkait, secara khusus pemerintah. Sebab, jika kondisi itu terus dibiarkan atletik sulit maju. Padahal, atletik mother of sport dan potensi lumbung medali bagi Indonesia.
“Ya, kalau sekarang sih (kebutuhan) tempat latihan sebenarnya (yang penting bagi atletik),” sebut atlet berusia 24 tahun tersebut.
“Kalau benar-benar buat atletik ya kami bisa fokus, pasti percaya diri lah karena latihannya maksimal. Ke depannya pasti bagus.”
“Selain itu, latihan dan training camp juga harus lebih dioptimalkan. Persiapan kemarin, kami ada training camp di Amerika sekitar 45 hari, itu pun di sana ganti dengan teknik-teknik baru. Kalau cuma sebulan saja, dipakai teknik baru, lalu pertandingan kan susah. Jika mau harus bisa setahun di sana,” lanjutnya.
“Ya, mumpung masih ada tiga tahun (menuju Olimpiade berikutnya) seharusnya bisa dimaksimalkan ya sama pengurus. Kalau mau atletik maju,” Zohri mempertegas.