Emas China-AS Imbang di Olimpiade 2024, Ada ‘Peran’ Indonesia

Amerika Serikat dan China mengumpulkan emas sama banyak sampai hari terakhir Olimpiade 2024. Ada peran Indonesia pada susunan klasemen akhir Negeri Paman Sam dan Tirai Bambu.

AS dan China sama-sama mengumpulkan 40 emas di klasemen Olimpiade 2024. AS ada di posisi lebih baik karena mampu mengumpulkan 44 perak dan 42 perunggu. Sementara itu, China merebut 27 perak dan 24 perunggu.

China melewatkan peluang untuk menambah dua emas karena kalah dari Indonesia. Cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra dan angkat besi kelas 73 kilogram yang membuat China mempunyai emas sama dengan AS.

Baca juga: Margin-margin Tipis Gagalkan China Juara Umum Olimpiade 2024

Indonesia merebut emas cabor panjat tebing nomor speed putra via Veddriq Leonardo. Atlet 27 tahun itu mengalahkan atlet China, Wu Peng.

Di Le Bourget Climbing Venue, Veddriq menang atas Wu Peng saat beradu cepat memanjat setinggi 15 meter dengan catatan waktu 4,75 detik. Dia unggul 0,02 detik untuk memaksa Wu Peng harus puas dengan raihan perunggu.

Sementara di angkat besi kelas 73 kilogram putra, Rizki Juniansyah yang mempersembahkan emas untuk Indonesia. Dia mencatatkan total angkatan 354 kilogram.

Baca juga: Basket Olimpiade 2024: Kalahkan Prancis, Tim Putri AS Rebut Emas Penentu!

Kegagalan lifter China, Shi Zhiyong, mencatatkan angkatan saat clean & jerk juga membantu Rizki untuk menyabet emas. Tiga kali attempt Shi Zhiyong pada angkatan 191 kilogram gagal.

Dengan dua kegagalan di cabor itu, China pun gagal untuk mengungguli AS di klasemen medali Olimpiade 2024. Sementara itu, Indonesia pulang ke tanah air dengan catatan dua medali emas dan satu medali perunggu.

Perunggu diraih oleh Gregoria Mariska Tunjung dari cabor bulutangkis nomor tunggal putri.

Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade 2024: AS Juara Umum, Indonesia di Atas Israel

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Kadosrikandi. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.